BAB I
Pendahuluan
1. Latar belakang
Dalam proses pembelajaran
yang menjadi bidikan utama dalam mengatarkan berhasil tidak seseorang siswa
adalah tetap pada guru. Untuk memegang amanat yang amat besar
tersebut, perlu adanya kesadaran seorang guru yang tidak hanya mengadalkan
penguasaan teori-tyeori pendidikan saja mealinkan harus mampu menggunakan
pendekatan komonikasi dan pendekatan
keterlibatan.
Kondisi seperti ini tidak banyak guru bahkan
orang tua yang mengetahuinya secara sadar, bahkan terkesan tidak mau tahu sama
sekali. Hal ini disebabkan oleh proses prestasi dan kegagalan prestasi itu
sendiri. Oleh karnanya, perlu ada paradigma
baru jalinan antara guru, orang tua dan masyarakat sekitar dalam memahami
konteks ketidakberdayaan siswa dalam menagkap aneka ragam pelajarannya.
Pendidikan sebagai suatu disiplin ilmu pada pinsipnya
dalm penanganan lebih rumit dari aspek lainya seperti politik, ekonomi
budaya dan lainya, untuk menyoal ksulitan belajar anak pada dasarnya
sudah menjadi keniscayaan oleh semua pihak terutama praktisi pendidikan.
Kesulitan belajar merupakan suatu gangguan dalam satu atau lebih dari proses
psikologi dasar yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa ujaran atau
tulisan. Jika ditilik lebih lanjut rinciaan kesulitan belajar anak
mencakupbeberapa aspek. Diantaranya adalah kesulitan yang berupa bicara bahasa,
membaca, menulis berhitung dan kesulitan berinteraksi, semua kesulitan tersebut
bukan berarti tanpa adanya faktor atau sebab namun tidak tidak pernah menjadi
perhatian utama prktisi pendikan maupun pemerintah, bila kesulitan belajar
anak dicermati lebih lanjut akan dapat diambil langkah-langkah
kongkrit yang berupa diagnostic dalam memberi terapi pada hal-hal yang menjdi
kendala anak pada umumnya.
2. Rumusan masalah
A. apa faktor-faktor yang
menyebabkan kesulitan belajar anak dan bagaimana solusi untuk mengatasi
kesuliataan belajar pada anak.
Bab II
Pembahasan
Factor-faktor penyebab terjadinya kesulitan belajar
pada anak itu ada dua internal dan eksternal.
1. Factor internal
Factor internal berarti adanya disfungsi neurologis
yang meliputi: factor genetic (keturunan), luka pada otak karena trauma fisik
atau kekurangan oksigen, biokimia yang hilang atau yang dapat merusak
otak (seperti zat pewarna dan makanan ), gizi yang tidak memadai, dan penagruh
pikologis atau social yang merugikan perkembangan anak. Factor ini akan melahirkan
gangguan motorik(gerak badan ), persepsi (kemampuan intelek untuk mencari makna
), bahasa, komonikasi, dan penyesuaian prilaku social yang terkait dengan
kemampuan personal siswa itu sendiri.
2. Factor eksternal
Factor eksternal ditimbulkan antara lain
berlansugnya strategi yang kurang tepat, pengelolaan kegiatan belajar
yang tdak membangkitkan motivasi belajar anak, dan pmberian ulangan yang tidak
tepat. Factor ini akan memunculkan kegagalan pencapaian prestasi akademik
yang tekait dengan institusi forma.
Ada juga kesulitan belajar ini dipicu oleh
kondisi kelurga yang relative kacau, seperti kondisi ekonomi yang
kurang, hubungan orang tuayang tidak harmonis, kondisi Negara kacau balau
dengan berbagai insabilitas politik, lemahya jaringan komonikasi guru dengan
siswa, siswa terlalu dilindungi tidak ada sanksi yang bersifa edukatif,
kurikulum yang tidak sesuai dengan kapasitas inelek tual siswa. Dengan adanya
keslitan ersebut, siswa telah dihadapkan pada perkmbangan kualitas bealajar yang
amat eyedihkan, berbagai kesulitan belajar yang diterima semakin menguatkan
mereka jauh dari harapan lembaga, guru, dan juga pemeintah.
B. Langkah-langkah pemecahan kesulitan
belajar siswa.
Sesuai dengan karakteristik pendidikan adlah dinamis,
tanpa mengenal kepuasan dan titik puncak kesuksesan, maka kesulitan belajar
pada anak harus dijadikan bahan kajian tersendiri dan harus diketahui oleh
semua guru sesuai dengan perkembangan intelektual siswa bagi seorang guru yang
tidak mengetahui banyak tentang teori kesulitan belajar akan menjadikan anak
menjadikan anak sudah merasa puas apa yang iya peroleh dari grunya sendiri
dalam lingkup lokal. Untuk itu upaya mencari solusi yang terbaik bagi anak
berkesulitan belajar harus di prioritaskan dari pada senantiasa menyoal
keberhasilan semata. Langkah-langkah tersebut antara lain :
1. Menggunakan terapi
medis. Langkah ini sangat menghargai pada unsur terbentuknya manusia yang
terdiri dari jasmani dan rohani. Unsur jasmani dalam meningkatkan kualitas anak
belajar menjadi prasyarat yang sangat menentukan pula yaitu berfungsinya urat
syaraf otak. Disinilah diagnostic terhadap neorologis yang dilakukan oleh
seorang dokter sanat member informasi berharga bagi berfungsinya syaraf otak
siswa dalam pembelajaran.
2. Menerapkan pola
bimbingan psikologis. Disamping unsure jasmani diatas, unsure rohani kondisi
psikologi anak juga akan mempengaruhi mudah dan tidaknya menangkap pelajaran.
Langkah tersebut lebih menekankan pada perkembangan anak yang tidak hanya
berkategorikan normal secara umum, melainkan perkembangan yang abnormal yaitu
setiap anak mempunyai tingkat perkembangan dan kematangan yang berbeda pula.
3. Melalui pendidikan
integrative
Langkah integrative dalam menangani anak sulit belajar
merupakan langkah optimal bagi anak yang mengalami perkembangan intelektual
normal dengan anak yang tergolong luar biasa (abnormal) dalam satu kelas.
Sebagai wujud aplikasi belajar integrative
adalah (a) interaktif koperatif, berarti saling etergantungan positif, interaksi
tatap muka, dan ketrampilan menjalin hubungan interpersonal.(b) interaksi
kompetitif yaitu ineasi berlomba dalam meraih prestasi secara objektif
denga didukung dengan motivas yang tinggi.
Beberapa langkah tersebut tentunya harus di sesuaikan
dengan factor yang melatar belakangi kesulitan anak secara pribadi dengan
melibatkan oleh berbagai pihak ,guru, para pakar, orang tua, dan
masyarakat. Sehingga guru tidak merasa sendirian dalam menagani kesulitan
belajar siswa yang nyaris tidak mendapat perhatian.
BAB III
Penutup
Simpulan
Kesulitan belajar merupakan suatu gangguan dalam satu
atau lebih dari proses psikologi dasar yang mencakup pemahaman dan penggunaan
bahasa ujaran atau tulisan. Jika ditilik lebih lanjut rinciaan kesulitan
belajar anak mencakupbeberapa aspek. Diantaranya adalah kesulitan yang berupa
bicara bahasa, membaca, menulis berhitung dan kesulitan
berinteraksi,semua kesulitan belajar tersebut dipengaruhi oleh dua factor
internal dan eksternal. Adapun langkah pemecahan masalah tersebut dengan tiga
cara, yang pertama menggunakan terapi medis, kedua, menerapkan pola bimbingan
psikologis. Dan ketiga, melalui pendidikan integrative,
Referensi:
Google.co.id/contoh-makalah-strategi-pembelajaran.html
0 komentar
Post a Comment