Contoh Makalah Interaksi Pembelajaran Atau Micro Teaching

Kata Pengantar
Segala Puji bagi Allah SWT tuhan semesta alam. Shalawat srta salam semoga dilimpahkan kepada Rasulullah SAW. Penyusun bersyukur kepada ilahi rabbi yang telah memberikan Taufiq dan Hidayah-Nya kepada penyusun sehingga makalah yang berjudul Interaksi Belajar Mengajar ini dapat terselesaikan.
Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran Fisika, penyusun berusaha dengan segala kemampuan dan kekurangan yang ada dalam meyusun  makalah ini. Materi yang disajikan dalam makalah ini disusun secara sederhana, praktis dan sistematis agar mudah dipahami dan dimengerti oleh para pembaca.
Dengan dibuatnya makalah ini, diharapkan pembaca dapat memahami serta mengerti secara mndalam tentang hal-hal yang berkenaan dengan bagaimana cara berinteraksi serta memotivasi peserta didik.
Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan penyusun mohon maaf atas kekurangan dari penyusunan makalah ini.

  
                                                                                    Penyusun,

                                                            Bulukumba15 November 2012


PEMBAHASAN

A.  Interaksi Belajar dan Mengajar
a.    Pengertian Interaksi Belajar dan Mengajar
Setiap Manusia di bumi pasti akan mengadakan hubungan atau interaksi dengan sesamanya. Interaksi dapat berlangsung dalam kehidupan sehari-hari dalam semua bidan sesuai dengan apa yang dilakukannya. Interaksi Belajar Mengajar adalah suatu proses dimana adanya hubungan guru dengan siswa dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
b.   Ciri-ciri Interaksi Belajar Mengajar
Dalam Interaksi Belajar Mengajar ada beberapa ciri, yaitu :
·         Ada tujuan yang jelas akan dicapai
·         Ada bahan yang menjadi isi interaksi
·         Ada siswa yang aktif mengalami
·         Ada guru yang melaksanakan
·         Ada metode tertentu untuk mencapai tujuan
·         Ada situasi yang subur, yang memungkinkan proses interkasi berlangsung dengan baik
·         Ada penilain terhadapa hasil interaksi itu

B.  Model-model Interaksi Belajar-Mengajar
a.    Komunikasi
Untuk mencapai interaksi belajar mengajar yang baik maka harus ada komunikasi diantara guru dan siswa. Dalam pengajaran pati akan ditemukan kegagaln, kegagalan itu disebabakn oleh lemahnya system komunikasi. Agar komunikasi berjalan dengan baik maka diadakan pengembangan pola komunikasi yang efektif dalam proses Belajar Mengajar.
Terdapat tiga pola komunikasi yang dapat digunakan untuk mengembangkan interaksi antara guru dan siswa, yaitu :


1.   Komunikasi sebagai aksi atau komunikasi satu arah
Dalam komunikasi seperti ini yang paling berperan adalah guru disbanding siswa. Guru aktif siswa pasif (Nana Sudjana, 2008:31). Pada dasarnya yang diberikan ahanyalah ceramah. Komunikasi ini kurang efektif karenakurang menghidupkan suasana dalam kegiatan belajar mengajar.
2.   Komunikasi sebagai interaksi atau Komunikasi dua arah
Pada komunikasi seperti ini lebih efektif dibanding pola komunikasi yang pertama, karena disini terdapat timbal balik antar guru dan siswa, sebab disini guru dan siswa berperan sama. Keduanya dapat saling memberi dan menerima.
3.   Komunikasi sebagai transaksi atau komunikasi banyak arah
Proses belajar mengajar dengan pola komunikasi seperti ini lebih mengarah kepada siswa agar siswa lebih aktif. Komunikasi ini bukan hanya interaksi antara guru dan siswa, akan tetapi antara siswa dengan siswa yang lain. Berdiskusi adalah strategi yang dapat mengembangkan komunikasi ini.
Hasil belajar juga dapat dipengaruhi oleh komunikasi yang dilakukan oleh guru pada saat proses belajar mengajar sdang  berlangsung. JIka komunikasi sebagai aksi menentukan guru dalam kedudukan serta menentukan serba menentukan maka guru aakn menumbuhkan sikap otoriter. Sebaliknya siswa akan cenderung hanya menjadi objej belajar, pasif dan tidak aktif. Akan tetapi jika komunikasi itu sebagai transaksi, dimana guru ditempatkan sebagai pimpinan belajar, pembimbing belajar atau fasilitator belajar. Disini selain siswa menjadi objek, siswa juga menjadi subjek.
b.   Pendekatan
supaya terjadi interaksi yang baik antara pelajar dan pengajar dibutuhkan pendekatan dalam mengejar. Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya tentang pendekatn dalam mengajar diantaranya menurut :
·      Pupuh Fathurrohman mengklasifikasikan dalam belajar edalam empat cara pendekatan, yaitu :
·      Pendekatan pembiasaan
·      Pendekatan emosional
·      Pendekatan rasional
·      Pendekatan fungsional
·      Bruce Joice mengemukakan emapat kategori pendekatan dalam mengajar, yaitu :
·      Pendkatan ekspositeri atau model informasi
Hakikat mengajar menurut pendekatan ini adalah menyampaikan ilmu pengetahuan kepada siswa. Siswa dipandang sbagai objek yang menerima apa yang diberikan guru. Biasanya guru memeberikan informasi bahan pengajaran dalam bentuk penjelasan atau penuturan secara lisan, yang dikenal dengan istilah kuliah/ceramah/lektur.
·      Pendekatan inquiry/discovery
Pendekatan ini bertolak dari pandangan bahwa siswa sebagai subjek dan objek dalam mengajar, mempunyai kemampuan dasar dalam berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Proses belajar harus dipandang sebagai stimulus yang dapat menantang siswa untuk melakukan proses belajar mengajar. Pendekatan ini merupakana pendekatan mengajar yang berusaha meletakan dasar dan cara berpikir ilmiah.
·      Pendekatan interkasi ilmiah
Pendekatan interaksi hamper sama dengan pendekatan inquri, terutama sosial inquiri. Pendekatan ini menekankan terbentuknya hubungan antara individu dengan kelompok, sehingga terjadi hubungan sosial antara individu dengan masyarakat.
·      Pendekatan tingakah laku
Beberapa istilah yang digunaan untuk pendekatan ini antara lain behavior modification, behavior therapy, social learning theory. Pendekatan ini menekankan pada teori tingkah laku, sebagai aplikasi dan teori belajar behaviorisme. Tingkah laku individu pada dasarnya dikontrol oleh stimulus dan respon yang diberikan individu. Dalam teori ini langkah guru dalam mengajar sebagai berikut :

1.      Guru menyajikan stimulus kepada siswa.
2.      Menanggapi tingkah laku siswa dalam menanggapi stimulus yang diberikan geuru.
3.      Menyediakan atau memberikan latihan-latihan kepada siswa dalam merespon stimulus yang telah diberikan.
4.      Memperkuat respon siswa yang dipandang paling tepat sebagai jawaban terhadap stimulus.
Agar tujuan belajar dapat tercapai dengan baik, selain pendekatan mengajar diperlukan pendekatan dalam belajar siswa. Diantaranya pendekatan-pendekatan belajar yang dipandang mewakili yang klasik dan modern adalah :
·           Pendekatan Houum Jos
Menurut Reber salah satu asumsi penting yang mendasari hokum Jos adalah siswa yang lebih sering mempraktekan matri pembelajaran akan mudah memanggil kembali memori lama yang berhubungan dengan materi yang sedang ia tekuni. Maksudnya, mempelajari sebuah materi khususnya yang panjang dan kompleks dengan alokasi waktu empat jam sehari tetapi hanya dalam waktu dua hari.
·           Pendekatan Ballard dan Clanchy
Menurut keduanya pendekatan siswa pada umumnya dipengaruhi oleh sikap terhadap ilmu pengetahuan.

C.   Motivasi
·      Pengertina Motivasi
Barang siapa yang berkerja berdasarkan motivasi yang kuat, ia tidak akan merasa lelah dan tidak cepat bosan” ( Abu Ahmadi, 1977:111)
Motivasi adalah  kondisi psikologi yang mendorong sesorang unruk melakukan sesuatu ( Abu Ahmadi, 1977:109). Motivasi merupakan dorongan yang ada dalam individu, tetapi munculnya motivasi yang kuat atau lemah, dapat ditimbulkan oleh rangsangan dari luar secara umum kita dapat membedakan motif menjadi dua macam, yaitu :
a.         Motif Intrinsik
b.        Motif Ekstrinsik
Motif Intrinsik adalah yang ditimbulkan dari dalam diri orang yang bersangkutan, tanpa rangsangan atau bantuan dari orang lain. Sedangkan Motif ekstrinsik adalah motif yang timbul akibat rangasang dari luar.
Siswa belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya. Kekuatan mental itu berupa keinginan, perhatian, kemauan dan cita-cita. Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku pelajar. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, dan mengarahkan sikap dan perilaku individu dalam belajar. Para ahli berpendapat bahwa motivasi perilaku manusia berasal dari kekuatan mental umum, insting, dorongan, kebutuhan, proses kognitif, dan interaksi.
Ada tiga komponen utam dalam motivasi yaitu kebutuhan, dorongan dan tujuan. Maslow membagi kembutuhan menjadi lima tingkat, yaitu :
1.      Kebuthan Fisiologis berkenaan dengan kebutuhan poko manusia.
2.      Kebutuhan akan perasaan aman berkenaan dengan keamanan yang bersifat fisik dan psikologis.
3.      Kebutuhan sosial berkenaan denga perwujudan berupa diterima oleh orang lain.
4.      Kebutuhan akan penghargaan diri.
5.      Kebutuhan akan aktualisasi diri berkenaan dengan kebutuhan individu untuk menjadi sesuatu yang sesuai denga kemampuannya.
Mc Cleland berpendapat bahwa setipa orang memiliki tiga kebutuhan dasar, diantaranya :
1.      Kebutuhan akan kekuasaan
2.      Kebutuhan untuk berafiliasi
3.      Kebutuhan berprestasi
Dan Hull lebih mementingakan dorongan dan motivasi sebagai kebutuhan organism. Menurut Monks, kekuatan mental dan kekuatan motivasi dapat dipelihara sepanjang manusia itu mengalami perkembangan dalam hidupnya.
Doronga dari dalam dan kekuatan mental dan pengaruh dari luar berpengaruh pada kemajuan indivisu, interaksi kekuatan mental dan lingkungan luar tersebut ditentukan pula oleh respons dan prakarsa pribadi perilaku.
·      Pentinganya Motivasi dalam Belajar
Perilaku yang penting bagi manusia adalah belajar dan bekarja. Belajar dapat menimbulkan perubahan mental pada diri siswa. Bekerja mengahasilkan sesuatu yang bermanfat bagi diri perilaku dan orang lain.
Motivasi belajar penting dimiliki oleh siswa dan guru. Bagi siswa pentingnya motivasi adalah sebagi berikut :
1.      Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil akhir.
2.      Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan dengan teman sebaya.
3.      Mengarahkan kegiatan belajar.
4.      Membesarkan semangat belajar.
5.      Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja.
Kelima hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya motivasi untuk disadari oleh siswa. Bila motivasi telah disadari oleh siswa, maka tugasnya sebagai pelajar akan terselesaikan dengan baik.
Motivasi juga penting diketahui oleh guru. Tugas guru adalah berusaha membuat semua siswa berhasil. Guru harus mengetahui dan memahami motivasi belajar pada siswa agar bermanfaan bagi guru dan siswanya, manfaat tersebut yaitu :
1.        Membangkitkan, meningkatkan dan memelihara semangat siswa untuk belajar sampai berhasil.
2.        Mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa dikelas yang bermacam-macam.
3.        Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu diantara bermacam-macam peran, seperti sebagi fasilitator, penasehat, instruktur, teman diskusi, penyemangat, pemberi hadiah atau pendidik.
4.        Member peluang guru untuk bekerja secara pedagogis.

·      Jenis dan Sifat Motivasi
Jenis motivasi dibedakan menjadi dua, yaitu motivasi primer dan motivasi sekunder.
Motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada motif-motif besar. Motif besar ini berasal dari segi biologis atau jasmani manusia. Manusia adalah mahluk berjasmani, sehinggan perilakunya terpengaruh oleh insting atau kebutuhan jasmaninya.
Sedangkan motivasi sekunder adalah motivasi yang dipelajari. ,otivasi sosial atau motivasi sekunder memegang peranan penting bagi kehidupan manusia. Thomas dan Znaniecki menggolongkan motivasi sekunder manjadi keinginan-keinginan sebagai beikut :
o    Memperoleh pengalaman baru
o    Untuk mendapat respons
o    Memperoleh pengakuan
o    Memperoleh rasa aman
Ahli lain, Marx menggolongkan motivasi sekunder menjadi kebutuhan organisme seperti motif ingin tahu, memperoleh kecakapan berprestasi dan motif-motif sosial seperti kasih saying, kekuasaan dan kebebesan. Selain itu motivasi sekunder juga tterpengaruh oleh sikap, emosi, pengetahuan, kebiasaan dan kemauan.
Motivasi seseorang dapat bersumber dari dalam diri sendiri dan dari luar seseorang. Motivasi akan mendorong terus dan member energy pada tingkah laku siswa. Agar motivasi siswa dapat dikembangkan maka harus ada motivasi dari dalam dan dari luar siswa tersebut.
·      Motivasi dalam Belajar
Dalam perilaku pelajar terdapat motivasi belajar. Motivasi belajar merupakan segi kejiwaan yang mengalami perkembangan. Ada beberapa unsur yang mempengaruhi motivasi belajar, diantaranya :
ü  Cita-cita atau aspirasi siswa
ü  Kemampuan siswa
ü  Kondisi siswa
ü  Kondisi lingkungan siswa
ü  Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran
ü  Upaya guru dalam mempelajarkan siswa
Selain unsur untuk mempengaruhi motivasi siswa ada juga beberapa upaya untuk meningkatkan motivasi belajar, yaitu :
ü  Optimalisasi penerapan prinsip belajar
ü  Optimalisasi unsur dinamis belajar dan pembelajaran
ü  Optimalisasi pemanfaatan pengalaman dan kemampuan siswa
ü  Pengembangan cita-cita dan aspirasi belajar
Diharapkan kepada guru agar mengoptimalkan antara unsur dan upaya, agar motivasi siswa dalam belajar lebih meningkat.
·      Macam-macam Motivasi
Menurut Nasution ada beberapa cara agar dapat memotivasi siswa. Diantaranya adalah :
ü  Memberi angka
ü  Hadiah
ü  Saingan
ü  Hasrat untuk belajar
ü  Ego Involuement
ü  Sering memberi ulangan
ü  Mengetahui hasil
ü  Kerjasama
ü  Tugas yang menantang
ü  Pujian
ü  Teguran dan kecaman
ü  Sarkasme dan celaan
ü  Standar atau taraf aspirasi
ü  Minat
ü  Suasana yang menyenangkan
ü  Tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa
ü  Petujuk singkat

·      Tips-tips meningkatkan motivasi belajar

ü  Bergaullah dengan orang-orang yang sedang belajat
Bergaul dengan orang-orang yang senang belajar dan berprestasi, akan membuat kita pun gemar belajar, selain itu, coba cari orang atau komunitas yang mempunyai kebiasaan baik dalam belajar. Bertanyalah tenteng pengalaman di berbagai tempat kepada orang-orang yang pernah atau sedang melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, orang-orang yang mendapat beasiswa belajar di luar negeri, atau orang yang mendapat penghargaan atas sebuah prestasi, kebiasaan dan semangat mereka secara tidak langsung akan menular kepada kita. Seperti halnya analogi orang yang berteman dengan tukang pandai besi atau penjual minyak wangi. Jika kita bergaul denga tukang pandai besi, maka kita pun turut terciprat bau bakaran besi, dan jika kita bergaul denga penjual minyak wangi, kita pun akan terciprat harumnya minyak wangi.

ü  Belajar apapun
Pengertian belajar ini dipahami secara luas, baik formal maupun nonformal. Kita bisa belajar berbagai keterampilan seperti merakit computer, belajar menulis, membuat film, belajar berwirausaha dan lain-lain.

ü  Belajar dari internet
Kita bisa memanfaatkan internet untuk berhubungan denga orang-orang yang senang belajar, salah satu milist dapat menjadi ajang kita untuk bertukar pendapat, pikiran dan memotivasi diri.

ü  Bergaullah dengan orang-orang yang optimis dan selalu berpikir positif
Di dunia ini, banyak orang yang selalu terlihat optimis meski masalah sedang merudung hidupnya. Kita akan tertular semangat, gairah dan rasa optimis jika sering bersosialisasi dengan orang-orang atau berada dalam komunitas seperti ini, dan sebaliknya.

ü  Cari motivator
Kadangkala, seseorang membutuhkan orang lain sebagai pemacu atau mentor dalam menjalani hidup, misalnya : teman, pacar atau pasangan hidup. Anda pun bisa melakukan hal serupa dengan mencari seseorang atau komunitas yang dapat membantu mengarahkan atau memotivasi Anda belajar dan meraih prestasi.



Referensi
-          Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya, 1997, Strategi Belajar Mengajar, Pusaka Setia, Bandung
-          Dimyati dan Mudjiono, 2009, Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta.
-          Pupuh Fathurrohman, Strategi Belajar Mengajar
-          Nasution, Asas-asas Mengajar
-          http://ebbycue.blogspot.com/2011/10/makalah-interaksi-belajar-mengajar.html

0 komentar

Post a Comment