Tempat-tempat Unik nan Indah Di Dunia

Bumi di mana kita hidup memiliki banyak tempat luar biasa, baik keunikannya, keanehannya, yang semuanya menantang untung disibak.
Berikut ini 10 tempat unik dan aneh dari seluruh dunia:
1. GuaĆ­ra Falls, Brazil-Paraguay border

Kebanyakan orang menganggap air terjun Niagara adalah yang terbesar di dunia. Padahal Guaira Falls lah yang terbesar di dunia dengan volume air terjun yang mencapai rata-rata 1.750.000 kubik per-detik. Bandingkan dengan Niagara Falls yang hanya 70.000 kubik per-detik. Sumber Guaira Falls yang terletak di perbatasasn Brasil-Paraguay, adalah sungai Parana. Tahun 1982, pada air ternjun Guaira ini dibangun bendungan untuk pembangkit listrik dengan nama Itaipu Dam yang sekarang menjadi bendungan terbesar kedua penghasil listrik terbesar di dunia setelah Gorges Dam. Itaipu Dam menyuplai 90 persen listrik ke Paraguay, dan 19 persen ke Brasil, juga Rio de Janeiro dan Sao Paulo.
2. Iceberg B-15, Antartika
Spoiler for NiceWeirdPlace:
Gunung es B-15 adalah yang gunung es terbesar yang tercatat dalam sejarah. Luasnya mencapai 3.100 km, membuatnya lebih besar dari Pulai Jamaika. Gunung es raksasa ini terjadi karena patahan Ross Ice Shelf pada Maret 2000. Lalu pada tahun 2003, gunung es B-15 ini kembali terpecah menjadi beberapa potong, salah satunya yang terbesar disebut B-15a hanyut ke utara, akhirnya hancur ke dalam gletser pada 2005, menyisakan patahan sepanjang 8 km. Hal ini membuat terjadi perubahan besar pada peta Antartika dan menuntut harus direvisi (peta).
Sebagian terhanyut ke sepanjang pantai akhirnya kandas. Pada 2006, angin topan di Alaska, menyebbakan gelombang lautan yang melintas hingga 13.500 km selama 6 hari ke Antartika, dan memisahkan pecahan pecahan sisa menjadi semakin banyak. Hampir satu dasawarsa berlalu, bagian-bagian gunung es itu masih belum cair seluruhnya, bagian yang terbesar masih dianggap sebagaii B-15a, dengan luas bidang mencapai 1.700 Km. Gambar di atas merupakan gunung es yang disebut B-15a sesudah terhanyut ke dalam Drygalski Glacier (terbawah), akhir nya memecah menjadi beberapa potong.
3. Don Juan Pond, Antartika
Spoiler for NiceWeirdPlace:
Tempat manakah yang paling tinggi kandungan garamnya? Pasti orang akan menyebut Laut Mati. Laut Mati memang terkenal di dunia karena kandungan garamnya yang sangat tinggi. Berdasarkan penelitian, air laut kandungan garam tinggi itu bisa menjadi terapi kesehatan. Tak heran kalau di sekitar Laut Mati banyak dibangun spa-spa untuk terapi, khususnya terapi kecantikan dan kesehatan. Tapi ternyata Laut Mati bukanlah yang terasin di dunia. Justru di Antartika lah, tepatnya Don Juan Pond,merupakan danau dengan kandungan garam tertinggi di dunia.
Perbandingannya jika disandingkan dengan laut pada umumnya, Don Juan Pond 18 kali lebih asin daripada air laut biasa, jika dibandingkan dengan Laut Mati, Don Juan Pond 8 kali lebih asin. Nah!!
Lokasi ini ditemukan oleh Lt Don Roe dan Lt John Hickey, pada tahun 1961, saat keduanya melakukan penelitian di Antartika. Nama Don Juan Pond juga diberi oleh kedua peneliti tentara ini, mungkin penggabungan nama keduanya. Suhu di kolam itu-seperti umumnya di kawasan Antartika, cukup rendah, dengan titik terendah bisa mencapai -30 drajat Celcius. Namun tidak pernah sampai membeku seperti tempat lain di Antartika.
4. Rotorua, New Zealand
Spoiler for NiceWeirdPlace:
Rotorua adalah kota di tepi laut selatan danau dengan nama yang sama. Tepatnya di teluk Plenty, pulau utara dari New Zealand. Keunikan dari kawasan itu adalah banyaknya kolam-kolam sumber air panas, khususnya Pohutu Geyser di Whakarewarewa, dan lumpur lumpur mendidih. Kawasan itu menjadi unik dan menarik sehingga banyak dikunjungi wisatawan.
5. 83-42, Greenland
Spoiler for NiceWeirdPlace:
Aneh dan unik. Tapi 83-42 dipercaya merupakan satu-satunya bidang tanah yang ada di bagian utara. Memang hanya ‘secuil’ ukurannya kira 35 m x 15 m dan tinggi 4 m. Kalau dilihat dari atas, ibarat hanya setitik tanah yang dikelilingi pecahan pecahan es. Unik! Ketika kutub utara tertutup oleh es, namun tanah ini tidak. Lihat gambar! Keunikan ini sekaligus menumbangkan rekor sebelumnya yaknu ATOW 1996. Keunikan 83-42 ini ditemukan tahun 1998.
6. Socotra, Republic of Yemen
Spoiler for NiceWeirdPlace:
Socotra tempat paling aneh sekaligus paling unik di dunia. Nyaris semua yang ada di sana terlihat aneh, mulai dari bentuk pohon maupun lingkungannya, tak heran banyak yang menyebut Socotra yang berada di Republik Yemen sebagai salah satu sarang alien di dunia. Tempatnya sangat terisolir, iklim kering lain daripada yang lain. Keanehan ini bisa jadi menyebabkan kehidupan tanaman maupun benda apapun di sana tumbuh dengan aneh. Sebut saja tanaman terkenal seperti Dragon’s Blood Tree yang aneh, bentuknya sangat tidak umum, terlihat mirip paying. Pohon ini memproduksi getah berwarna merah. Di sana juga ada binatang binatang asli, seperti burung-burung, laba-laba dan binatang asli lainnya. Belum lagi bebatuan juga karang, yang bentuknya tidak umum dan hanya ada di pulau itu. Dengan segala keanehan isi pulau itu, tak heran kalau Socotra, pulau yang berada di laut arab, masuk dalam Warisan Peninggalan Dunia.
7. The Great Dune of Pyla, France
Spoiler for NiceWeirdPlace:
Yang kita tahu bahwa Eropa tidak mempunyai gurun, paling banter hanya bukit pasir yang biasa saja. Tapi anggapan ini salah. Eropa memiliki bukit pasir unik yakni Pyla, panjangnya 3 km, lebar 500 m dan tinggi 100 meter. Bukit pasir ini sangat curam sebagiannya menghadap ke hutan. Tempat ini terkenal karena menjadi tempat aktivitas paragliding. Selain keunikan bukit pasir itu, yang juga menakjubkan adalah pemandangan sekitarnya di mana dari ketinggian kita bisa melihat laut dan hutan. Karena bukit pasir ini jauh lebih tinggi dari hutan, sehingga dari bukit pasir itu kita bisa melihat semuanya.
8. Meteor Crater, USA
Spoiler for NiceWeirdPlace:
Meteor Crater adalah kawah yang terbentuk akibat jatuhnya meteorit. Letaknya sekitar 43 mil (69 km) sebelah timur Flagstaff, dekat Winslow di gurun utara Arizona Amerika Serikat. Tempat itu disebut Meteor Crater karena letaknya yang dekat dengan nama kantor post. Kawah meteor ini konon terbentuk sejak 50.000 tahun lalu pada zaman Pleistocene ketika iklim setempat menjadi lebih sejuk dan basah. Pada saat itu di sana adalah padang rumput yang luas serta hutan yang dihuni oleh wol mammoths, kukang tumbuk raksasa, dan unta. Mungkin kawasan itu belum di huni manusia. Meteor yang jatuh itu mengandung nikel dan membuat kawah seluas 50 meter.
9. Mount Roraima, Venezuela, Brazil and Guyan
Spoiler for NiceWeirdPlace:
Mount Roraima adalah tempat luar biasa yang indah. Gunung batu ini berbentuk unik karena seperti kap meja yang berada di awan. Tingginya 400 meter. Satu satunya cara untuk mencapai puncak atap meja itu adalah dengan memanjat jalur tangga yang memang sudah disediakan pemerintah Venezuela. Cara lain yang tidak disarankan adalah yang biasa dilakukan para pemanjat tebing. Di sana hujan nyaris turun setiap hari, menghanyutkan tanaman tanaman menjalar yang berada di atas atap. Walhasil, atap gunung itu menjadi unik, karena bersih dari apapun..alias seperti ‘meja kosong’.
10. The Door To Hell, Turkmenistan
Spoiler for NiceWeirdPlace:
Tempat ini mungkin sudah semua tahu, minimal telah membaca beritanya atau melihat gambar-gambarnya. Memang tak heran karena fenomen alam di Turkmenistan ini terbilang unik. Orang menyebutnya ‘Pintu Neraka” karena di kawah selebar 70 meter itu keluar api yang terus menerus sejak 35 tahun terakhir. Berawal dari tahun 1971 di mana geolog member kawasan itu untuk mencari tambang gas. Yang terjadi kemudian adalah semburan api dari bawah yang terus menerus, bahkan sempat menelan segala peralatan mereka. Para geolog ini tak ada yang berani turun ke dalam kawah beracun itu. You can see it on Google Earth at 40°15′8″N 58°26′23″E.

Makalah lengkap sistem pendidikan Indonesia

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan antara lain dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per kepala yang menunjukkan, bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun. Di antara 174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998), dan ke-109 (1999).
Menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi Indonesia berada di bawah Vietnam. Data yang dilaporkan The World Economic Forum Swedia (2000), Indonesia memiliki daya saing yang rendah, yaitu hanya menduduki urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvei di dunia. Dan masih menurut survai dari lembaga yang sama Indonesia hanya berpredikat sebagai follower bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53 negara di dunia.
Memasuki abad ke- 21 dunia pendidikan di Indonesia menjadi heboh. Kehebohan tersebut bukan disebabkan oleh kehebatan mutu pendidikan nasional tetapi lebih banyak disebabkan karena kesadaran akan bahaya keterbelakangan pendidikan di Indonesia. Perasan ini disebabkan karena beberapa hal yang mendasar.
Salah satunya adalah memasuki abad ke- 21 gelombang globalisasi dirasakan kuat dan terbuka. Kemajaun teknologi dan perubahan yang terjadi memberikan kesadaran baru bahwa Indonesia tidak lagi berdiri sendiri. Indonesia berada di tengah-tengah dunia yang baru, dunia terbuka sehingga orang bebas membandingkan kehidupan dengan negara lain.
Yang kita rasakan sekarang adalah adanya ketertinggalan didalam mutu pendidikan. Baik pendidikan formal maupun informal. Dan hasil itu diperoleh setelah kita membandingkannya dengan negara lain. Pendidikan memang telah menjadi penopang dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia untuk pembangunan bangsa. Oleh karena itu, kita seharusnya dapat meningkatkan sumber daya manusia Indonesia yang tidak kalah bersaing dengan sumber daya manusia di negara-negara lain.
Kualitas pendidikan Indonesia yang rendah itu juga ditunjukkan data Balitbang (2003) bahwa dari 146.052 SD di Indonesia ternyata hanya delapan sekolah saja yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Primary Years Program (PYP). Dari 20.918 SMP di Indonesia ternyata juga hanya delapan sekolah yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Middle Years Program (MYP) dan dari 8.036 SMA ternyata hanya tujuh sekolah saja yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Diploma Program (DP).
Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antara lain adalah masalah efektifitas, efisiensi dan standardisasi pengajaran. Hal tersebut masih menjadi masalah pendidikan di Indonesia pada umumnya. Adapun permasalahan khusus dalam dunia pendidikan yaitu:
  1. Rendahnya sarana fisik,
  2. Rendahnya kualitas guru,
  3. Rendahnya kesejahteraan guru,
  4. Rendahnya prestasi siswa,
  5. Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan,
  6. Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan,
  7. Mahalnya biaya pendidikan.
1.2 Rumusan Masalah
  1. Bagaimana ciri-ciri pendidikan di Indonesia?
  2. Bagaimana kualitas pendidikan di Indonesia?
  3. Apa saja yang menjadi penyebab rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia?
  4. Bagaimana solusi yang dapat diberikan dari permasalahan-permasalahan pendidikan di Indonesia?
1.3 Tujuan Penulisan
  1. Mendeskripsikan ciri-ciri pendidikan di Indonesia.
  2. Mendeskripsikan kualitas pendidikan di Indonesia saat ini.
  3. Mendeskripsikan hal-hal yang menjadi penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia.
  4. Mendeskripsikan solusi yang dapat diberikan dari permasalahan-permasalahan pendidikan di Indonesia.
1.4 Manfaat Penulisan
  1. Bagi Pemerintah
Bisa dijadikan sebagai sumbangsih dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
  1. Bagi Guru
Bisa dijadikan sebagai acuan dalam mengajar agar para peserta didiknya dapat berprestasi lebih baik dimasa yang akan datang.
  1. Bagi Mahasiswa
Bisa dijadikan sebagai bahan kajian belajar dalam rangka meningkatkan prestasi diri pada khususnya dan meningkatkan kualitas pendidikan pada umumnya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Ciri-ciri Pendidikan di Indonesia
Cara melaksanakan pendidikan di Indonesia sudah tentu tidak terlepas dari tujuan pendidikan di Indonesia, sebab pendidikan Indonesia yang dimaksud di sini ialah pendidikan yang dilakukan di bumi Indonesia untuk kepentingan bangsa Indonesia.
Pengembangan pikiran sebagian besar dilakukan di sekolah-sekolah atau perguruan-perguruan tinggi melalui bidang studi-bidang studi yang mereka pelajari. Pikiran para siswa/mahasiswa diasah melalui pemecahan soal-soal, pemecahan berbagai masalah, menganalisis sesuatu serta menyimpulkannya.
2.2 Kualitas Pendidikan di Indonesia
Seperti yang telah kita ketahui, kualitas pendidikan di Indonesia semakin memburuk. Hal ini terbukti dari kualitas guru, sarana belajar, dan murid-muridnya. Guru-guru tentuya punya harapan terpendam yang tidak dapat mereka sampaikan kepada siswanya. Memang, guru-guru saat ini kurang kompeten. Banyak orang yang menjadi guru karena tidak diterima di jurusan lain atau kekurangan dana. Kecuali guru-guru lama yang sudah lama mendedikasikan dirinya menjadi guru. Selain berpengalaman mengajar murid, mereka memiliki pengalaman yang dalam mengenai pelajaran yang mereka ajarkan. Belum lagi masalah gaji guru. Jika fenomena ini dibiarkan berlanjut, tidak lama lagi pendidikan di Indonesia akan hancur mengingat banyak guru-guru berpengalaman yang pensiun.
“Pendidikan ini menjadi tanggung jawab pemerintah sepenuhnya,” kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono usai rapat kabinet terbatas di Gedung Depdiknas, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (12/3/2007).
Presiden memaparkan beberapa langkah yang akan dilakukan oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, antara lain yaitu:
  1. Langkah pertama yang akan dilakukan pemerintah, yakni meningkatkan akses terhadap masyarakat untuk bisa menikmati pendidikan di Indonesia. Tolak ukurnya dari angka partisipasi.
  2. Langkah kedua, menghilangkan ketidakmerataan dalam akses pendidikan, seperti ketidakmerataan di desa dan kota, serta gender.
  3. Langkah ketiga, meningkatkan mutu pendidikan dengan meningkatkan kualifikasi guru dan dosen, serta meningkatkan nilai rata-rata kelulusan dalam ujian nasional.
  4. Langkah keempat, pemerintah akan menambah jumlah jenis pendidikan di bidang kompetensi atau profesi sekolah kejuruan. Untuk menyiapkan tenaga siap pakai yang dibutuhkan.
  5. Langkah kelima, pemerintah berencana membangun infrastruktur seperti menambah jumlah komputer dan perpustakaan di sekolah-sekolah.
  6. Langkah keenam, pemerintah juga meningkatkan anggaran pendidikan. Untuk tahun ini dianggarkan Rp 44 triliun.
  7. Langkah ketujuh, adalah penggunaan teknologi informasi dalam aplikasi pendidikan.Langkah terakhir, pembiayaan bagi masyarakat miskin untuk bisa menikmati fasilitas penddikan.
2.3 Penyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia
Di bawah ini akan diuraikan beberapa penyebab rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia secara umum, yaitu:
2.3.1 Efektifitas Pendidikan Di Indonesia
Pendidikan yang efektif adalah suatu pendidikan yang memungkinkan peserta didik untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan dan dapat tercapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan. Dengan demikian, pendidik (dosen, guru, instruktur, dan trainer) dituntut untuk dapat meningkatkan keefektifan pembelajaran agar pembelajaran tersebut dapat berguna.
Selama ini, banyak pendapat beranggapan bahwa pendidikan formal dinilai hanya menjadi formalitas saja untuk membentuk sumber daya manusia Indonesia. Tidak perduli bagaimana hasil pembelajaran formal tersebut, yang terpenting adalah telah melaksanakan pendidikan di jenjang yang tinggi dan dapat dianggap hebat oleh masyarakat. Anggapan seperti itu jugalah yang menyebabkan efektifitas pengajaran di Indonesia sangat rendah. Setiap orang mempunyai kelebihan dibidangnya masing-masing dan diharapkan dapat mengambil pendidikaan sesuai bakat dan minatnya bukan hanya untuk dianggap hebat oleh orang lain.
Dalam pendidikan di sekolah menegah misalnya, seseorang yang mempunyai kelebihan dibidang sosial dan dipaksa mengikuti program studi IPA akan menghasilkan efektifitas pengajaran yang lebih rendah jika dibandingkan peserta didik yang mengikuti program studi yang sesuai dengan bakat dan minatnya. Hal-hal sepeti itulah yang banyak terjadi di Indonesia. Dan sayangnya masalah gengsi tidak kalah pentingnya dalam menyebabkan rendahnya efektifitas pendidikan di Indonesia.
2.3.2 Efisiensi Pengajaran Di Indonesia
Efisien adalah bagaimana menghasilkan efektifitas dari suatu tujuan dengan proses yang lebih ‘murah’. Dalam proses pendidikan akan jauh lebih baik jika kita memperhitungkan untuk memperoleh hasil yang baik tanpa melupakan proses yang baik pula. Hal-hal itu jugalah yang kurang jika kita lihat pendidikan di Indonesia. Kita kurang mempertimbangkan prosesnya, hanya bagaimana dapat meraih standar hasil yang telah disepakati.
Beberapa masalah efisiensi pengajaran di dindonesia adalah mahalnya biaya pendidikan, waktu yang digunakan dalam proses pendidikan, mutu pegajar dan banyak hal lain yang menyebabkan kurang efisiennya proses pendidikan di Indonesia. Yang juga berpengaruh dalam peningkatan sumber daya manusia Indonesia yang lebih baik.
Jika kita berbicara tentang biaya pendidikan, kita tidak hanya berbicara tenang biaya sekolah, training, kursus atau lembaga pendidikan formal atau informal lain yang dipilih, namun kita juga berbicara tentang properti pendukung seperti buku, dan berbicara tentang biaya transportasi yang ditempuh untuk dapat sampai ke lembaga pengajaran yang kita pilih. Di sekolah dasar negeri, memang benar jika sudah diberlakukan pembebasan biaya pengajaran, nemun peserta didik tidak hanya itu saja, kebutuhan lainnya adalah buku teks pengajaran, alat tulis, seragam dan lain sebagainya yang ketika kami survey, hal itu diwajibkan oleh pendidik yang berssngkutan. Yang mengejutkanya lagi, ada pendidik yang mewajibkan les kepada peserta didiknya, yang tentu dengan bayaran untuk pendidik tersebut.
Selain masalah mahalnya biaya pendidikan di Indonesia, masalah lainnya adalah waktu pengajaran. Dengan survey lapangan, dapat kita lihat bahwa pendidikan tatap muka di Indonesia relative lebih lama jika dibandingkan negara lain. Dalam pendidikan formal di sekolah menengah misalnya, ada sekolah yang jadwal pengajarnnya perhari dimulai dari pukul 07.00 dan diakhiri sampai pukul 16.00.. Hal tersebut jelas tidak efisien, karena ketika kami amati lagi, peserta didik yang mengikuti proses pendidikan formal yang menghabiskan banyak waktu tersebut, banyak peserta didik yang mengikuti lembaga pendidikan informal lain seperti les akademis, bahasa, dan sebagainya. Jelas juga terlihat, bahwa proses pendidikan yang lama tersebut tidak efektif juga, karena peserta didik akhirnya mengikuti pendidikan informal untuk melengkapi pendidikan formal yang dinilai kurang.
Yang kami lihat, kurangnya mutu pengajar disebabkan oleh pengajar yang mengajar tidak pada kompetensinya. Misalnya saja, pengajar A mempunyai dasar pendidikan di bidang bahasa, namun di mengajarkan keterampilan, yang sebenarnya bukan kompetensinya. Hal-tersebut benar-benar terjadi jika kita melihat kondisi pendidikan di lapangan yang sebanarnya. Hal lain adalah pendidik tidak dapat mengomunikasikan bahan pengajaran dengan baik, sehingga mudah dimengerti dan menbuat tertarik peserta didik.
Dalam beberapa tahun belakangan ini, kita menggunakan sistem pendidikan kurikulum 1994, kurikulum 2004, kurikulum berbasis kompetensi yang pengubah proses pengajaran menjadi proses pendidikan aktif, hingga kurikulum baru lainnya. Ketika mengganti kurikulum, kita juga mengganti cara pendidikan pengajar, dan pengajar harus diberi pelatihan terlebih dahulu yang juga menambah cost biaya pendidikan. Sehingga amat disayangkan jika terlalu sering mengganti kurikulum yang dianggap kuaran efektif lalu langsung menggantinya dengan kurikulum yang dinilai lebih efektif.
Konsep efisiensi akan tercipta jika keluaran yang diinginkan dapat dihasilkan secara optimal dengan hanya masukan yang relative tetap, atau jika masukan yang sekecil mungkin dapat menghasilkan keluaran yang optimal. Konsep efisiensi sendiri terdiri dari efisiensi teknologis dan efisiensi ekonomis. Efisiensi teknologis diterapkan dalam pencapaian kuantitas keluaran secara fisik sesuai dengan ukuran hasil yang sudah ditetapkan. Sementara efisiensi ekonomis tercipta jika ukuran nilai kepuasan atau harga sudah diterapkan terhadap keluaran.
2.3.3 Standardisasi Pendidikan Di Indonesia
Jika kita ingin meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, kita juga berbicara tentang standardisasi pengajaran yang kita ambil. Tentunya setelah melewati proses untuk menentukan standar yang akan diambil.
Seperti yang kita lihat sekarang ini, standar dan kompetensi dalam pendidikan formal maupun informal terlihat hanya keranjingan terhadap standar dan kompetensi. Kualitas pendidikan diukur oleh standard an kompetensi di dalam berbagai versi, demikian pula sehingga dibentuk badan-badan baru untuk melaksanakan standardisasi dan kompetensi tersebut seperti Badan Standardisasi Nasional Pendidikan (BSNP).
Selain itu, akan lebih baik jika kita mempertanyakan kembali apakah standar pendidikan di Indonesia sudah sesuai atau belum. Dalam kasus UAN yang hampir selalu menjadi kontrofesi misalnya. Kami menilai adanya sistem evaluasi seperti UAN sudah cukup baik, namun yang kami sayangkan adalah evaluasi pendidikan seperti itu yang menentukan lulus tidaknya peserta didik mengikuti pendidikan, hanya dilaksanakan sekali saja tanpa melihat proses yang dilalu peserta didik yang telah menenpuh proses pendidikan selama beberapa tahun. Selain hanya berlanhsug sekali, evaluasi seperti itu hanya mengevaluasi 3 bidang studi saja tanpa mengevaluasi bidang studi lain yang telah didikuti oleh peserta didik.
Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia juga tentu tidah hanya sebatas yang kami bahas di atas. Banyak hal yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan kita. Tentunya hal seperti itu dapat kita temukan jika kita menggali lebih dalam akar permasalahannya. Dan semoga jika kita mengetehui akar permasalahannya, kita dapat memperbaiki mutu pendidikan di Indonesia sehingga jadi kebih baik lagi.
Selain beberapa penyebab rendahnya kualitas pendidikan di atas, berikut ini akan dipaparkan pula secara khusus beberapa masalah yang menyebabkan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia.
2.3.3.1 Rendahnya Kualitas Sarana Fisik
Untuk sarana fisik misalnya, banyak sekali sekolah dan perguruan tinggi kita yang gedungnya rusak, kepemilikan dan penggunaan media belajar rendah, buku perpustakaan tidak lengkap. Sementara laboratorium tidak standar, pemakaian teknologi informasi tidak memadai dan sebagainya. Bahkan masih banyak sekolah yang tidak memiliki gedung sendiri, tidak memiliki perpustakaan, tidak memiliki laboratorium dan sebagainya.
Data Balitbang Depdiknas (2003) menyebutkan untuk satuan SD terdapat 146.052 lembaga yang menampung 25.918.898 siswa serta memiliki 865.258 ruang kelas. Dari seluruh ruang kelas tersebut sebanyak 364.440 atau 42,12% berkondisi baik, 299.581 atau 34,62% mengalami kerusakan ringan dan sebanyak 201.237 atau 23,26% mengalami kerusakan berat. Kalau kondisi MI diperhitungkan angka kerusakannya lebih tinggi karena kondisi MI lebih buruk daripada SD pada umumnya. Keadaan ini juga terjadi di SMP, MTs, SMA, MA, dan SMK meskipun dengan persentase yang tidak sama.
2.3.3.2 Rendahnya Kualitas Guru
Keadaan guru di Indonesia juga amat memprihatinkan. Kebanyakan guru belum memiliki profesionalisme yang memadai untuk menjalankan tugasnya sebagaimana disebut dalam pasal 39 UU No 20/2003 yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan, melakukan pelatihan, melakukan penelitian dan melakukan pengabdian masyarakat.
Bukan itu saja, sebagian guru di Indonesia bahkan dinyatakan tidak layak mengajar. Persentase guru menurut kelayakan mengajar dalam tahun 2002-2003 di berbagai satuan pendidikan sbb: untuk SD yang layak mengajar hanya 21,07% (negeri) dan 28,94% (swasta), untuk SMP 54,12% (negeri) dan 60,99% (swasta), untuk SMA 65,29% (negeri) dan 64,73% (swasta), serta untuk SMK yang layak mengajar 55,49% (negeri) dan 58,26% (swasta).
Kelayakan mengajar itu jelas berhubungan dengan tingkat pendidikan guru itu sendiri. Data Balitbang Depdiknas (1998) menunjukkan dari sekitar 1,2 juta guru SD/MI hanya 13,8% yang berpendidikan diploma D2-Kependidikan ke atas. Selain itu, dari sekitar 680.000 guru SLTP/MTs baru 38,8% yang berpendidikan diploma D3-Kependidikan ke atas. Di tingkat sekolah menengah, dari 337.503 guru, baru 57,8% yang memiliki pendidikan S1 ke atas. Di tingkat pendidikan tinggi, dari 181.544 dosen, baru 18,86% yang berpendidikan S2 ke atas (3,48% berpendidikan S3).
Walaupun guru dan pengajar bukan satu-satunya faktor penentu keberhasilan pendidikan tetapi, pengajaran merupakan titik sentral pendidikan dan kualifikasi, sebagai cermin kualitas, tenaga pengajar memberikan andil sangat besar pada kualitas pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya. Kualitas guru dan pengajar yang rendah juga dipengaruhi oleh masih rendahnya tingkat kesejahteraan guru.
2.3.3.3 Rendahnya Kesejahteraan Guru
Rendahnya kesejahteraan guru mempunyai peran dalam membuat rendahnya kualitas pendidikan Indonesia. Berdasarkan survei FGII (Federasi Guru Independen Indonesia) pada pertengahan tahun 2005, idealnya seorang guru menerima gaji bulanan serbesar Rp 3 juta rupiah. Sekarang, pendapatan rata-rata guru PNS per bulan sebesar Rp 1,5 juta. guru bantu Rp, 460 ribu, dan guru honorer di sekolah swasta rata-rata Rp 10 ribu per jam. Dengan pendapatan seperti itu, terang saja, banyak guru terpaksa melakukan pekerjaan sampingan. Ada yang mengajar lagi di sekolah lain, memberi les pada sore hari, menjadi tukang ojek, pedagang mie rebus, pedagang buku/LKS, pedagang pulsa ponsel, dan sebagainya (Republika, 13 Juli, 2005).
Dengan adanya UU Guru dan Dosen, barangkali kesejahteraan guru dan dosen (PNS) agak lumayan. Pasal 10 UU itu sudah memberikan jaminan kelayakan hidup. Di dalam pasal itu disebutkan guru dan dosen akan mendapat penghasilan yang pantas dan memadai, antara lain meliputi gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, tunjangan profesi, dan/atau tunjangan khusus serta penghasilan lain yang berkaitan dengan tugasnya. Mereka yang diangkat pemkot/pemkab bagi daerah khusus juga berhak atas rumah dinas.
Tapi, kesenjangan kesejahteraan guru swasta dan negeri menjadi masalah lain yang muncul. Di lingkungan pendidikan swasta, masalah kesejahteraan masih sulit mencapai taraf ideal. Diberitakan Pikiran Rakyat 9 Januari 2006, sebanyak 70 persen dari 403 PTS di Jawa Barat dan Banten tidak sanggup untuk menyesuaikan kesejahteraan dosen sesuai dengan amanat UU Guru dan Dosen (Pikiran Rakyat 9 Januari 2006).
2.3.3.4 Rendahnya Prestasi Siswa
Dengan keadaan yang demikian itu (rendahnya sarana fisik, kualitas guru, dan kesejahteraan guru) pencapaian prestasi siswa pun menjadi tidak memuaskan. Sebagai misal pencapaian prestasi fisika dan matematika siswa Indonesia di dunia internasional sangat rendah. Menurut Trends in Mathematic and Science Study (TIMSS) 2003 (2004), siswa Indonesia hanya berada di ranking ke-35 dari 44 negara dalam hal prestasi matematika dan di ranking ke-37 dari 44 negara dalam hal prestasi sains. Dalam hal ini prestasi siswa kita jauh di bawah siswa Malaysia dan Singapura sebagai negara tetangga yang terdekat.
Dalam hal prestasi, 15 September 2004 lalu United Nations for Development Programme (UNDP) juga telah mengumumkan hasil studi tentang kualitas manusia secara serentak di seluruh dunia melalui laporannya yang berjudul Human Development Report 2004. Di dalam laporan tahunan ini Indonesia hanya menduduki posisi ke-111 dari 177 negara. Apabila dibanding dengan negara-negara tetangga saja, posisi Indonesia berada jauh di bawahnya.
Anak-anak Indonesia ternyata hanya mampu menguasai 30% dari materi bacaan dan ternyata mereka sulit sekali menjawab soal-soal berbentuk uraian yang memerlukan penalaran. Hal ini mungkin karena mereka sangat terbiasa menghafal dan mengerjakan soal pilihan ganda.
2.3.3.5 Kurangnya Pemerataan Kesempatan Pendidikan
Kesempatan memperoleh pendidikan masih terbatas pada tingkat Sekolah Dasar. Data Balitbang Departemen Pendidikan Nasional dan Direktorat Jenderal Binbaga Departemen Agama tahun 2000 menunjukan Angka Partisipasi Murni (APM) untuk anak usia SD pada tahun 1999 mencapai 94,4% (28,3 juta siswa). Pencapaian APM ini termasuk kategori tinggi. Angka Partisipasi Murni Pendidikan di SLTP masih rendah yaitu 54, 8% (9,4 juta siswa). Sementara itu layanan pendidikan usia dini masih sangat terbatas. Kegagalan pembinaan dalam usia dini nantinya tentu akan menghambat pengembangan sumber daya manusia secara keseluruhan. Oleh karena itu diperlukan kebijakan dan strategi pemerataan pendidikan yang tepat untuk mengatasi masalah ketidakmerataan tersebut.
2.3.3.6 Rendahnya Relevansi Pendidikan Dengan Kebutuhan
Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya lulusan yang menganggur. Data BAPPENAS (1996) yang dikumpulkan sejak tahun 1990 menunjukan angka pengangguran terbuka yang dihadapi oleh lulusan SMU sebesar 25,47%, Diploma/S0 sebesar 27,5% dan PT sebesar 36,6%, sedangkan pada periode yang sama pertumbuhan kesempatan kerja cukup tinggi untuk masing-masing tingkat pendidikan yaitu 13,4%, 14,21%, dan 15,07%. Menurut data Balitbang Depdiknas 1999, setiap tahunnya sekitar 3 juta anak putus sekolah dan tidak memiliki keterampilan hidup sehingga menimbulkan masalah ketenagakerjaan tersendiri. Adanya ketidakserasian antara hasil pendidikan dan kebutuhan dunia kerja ini disebabkan kurikulum yang materinya kurang funsional terhadap keterampilan yang dibutuhkan ketika peserta didik memasuki dunia kerja.
2.3.3.7 Mahalnya Biaya Pendidikan
Pendidikan bermutu itu mahal. Kalimat ini sering muncul untuk menjustifikasi mahalnya biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk mengenyam bangku pendidikan. Mahalnya biaya pendidikan dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi (PT) membuat masyarakat miskin tidak memiliki pilihan lain kecuali tidak bersekolah. Orang miskin tidak boleh sekolah.
Makin mahalnya biaya pendidikan sekarang ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah yang menerapkan MBS (Manajemen Berbasis Sekolah). MBS di Indonesia pada realitanya lebih dimaknai sebagai upaya untuk melakukan mobilisasi dana. Karena itu, Komite Sekolah/Dewan Pendidikan yang merupakan organ MBS selalu disyaratkan adanya unsur pengusaha.
Asumsinya, pengusaha memiliki akses atas modal yang lebih luas. Hasilnya, setelah Komite Sekolah terbentuk, segala pungutan uang selalu berkedok, “sesuai keputusan Komite Sekolah”. Namun, pada tingkat implementasinya, ia tidak transparan, karena yang dipilih menjadi pengurus dan anggota Komite Sekolah adalah orang-orang dekat dengan Kepala Sekolah. Akibatnya, Komite Sekolah hanya menjadi legitimator kebijakan Kepala Sekolah, dan MBS pun hanya menjadi legitimasi dari pelepasan tanggung jawab negara terhadap permasalahan pendidikan rakyatnya.

2.4 Solusi dari Permasalahan-permasalahan Pendidikan di Indonesia
Untuk mengatasi masalah-masalah di atas, secara garis besar ada dua solusi yang dapat diberikan yaitu:
Pertama, solusi sistemik, yakni solusi dengan mengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan. Seperti diketahui sistem pendidikan sangat berkaitan dengan sistem ekonomi yang diterapkan. Sistem pendidikan di Indonesia sekarang ini, diterapkan dalam konteks sistem ekonomi kapitalisme (mazhab neoliberalisme), yang berprinsip antara lain meminimalkan peran dan tanggung jawab negara dalam urusan publik, termasuk pendanaan pendidikan.
Kedua, solusi teknis, yakni solusi yang menyangkut hal-hal teknis yang berkait langsung dengan pendidikan. Solusi ini misalnya untuk menyelesaikan masalah kualitas guru dan prestasi siswa.
Maka, solusi untuk masalah-masalah teknis dikembalikan kepada upaya-upaya praktis untuk meningkatkan kualitas sistem pendidikan. Rendahnya kualitas guru, misalnya, di samping diberi solusi peningkatan kesejahteraan, juga diberi solusi dengan membiayai guru melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan memberikan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru. Rendahnya prestasi siswa, misalnya, diberi solusi dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas materi pelajaran, meningkatkan alat-alat peraga dan sarana-sarana pendidikan, dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kualitas pendidikan di Indonesia memang masih sangat rendah bila di bandingkan dengan kualitas pendidikan di negara-negara lain. Hal-hal yang menjadi penyebab utamanya yaitu efektifitas, efisiensi, dan standardisasi pendidikan yang masih kurang dioptimalkan. Masalah-masalah lainya yang menjadi penyebabnya yaitu:
  1. Rendahnya sarana fisik,
  2. Rendahnya kualitas guru,
  3. Rendahnya kesejahteraan guru,
  4. Rendahnya prestasi siswa,
  5. Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan,
  6. Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan,
  7. Mahalnya biaya pendidikan.
Adapun solusi yang dapat diberikan dari permasalahan di atas antara lain dengan mengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan, dan meningkatkan kualitas guru serta prestasi siswa.
3.2 Saran
Perkembangan dunia di era globalisasi ini memang banyak menuntut perubahan kesistem pendidikan nasional yang lebih baik serta mampu bersaing secara sehat dalam segala bidang. Salah satu cara yang harus di lakukan bangsa Indonesia agar tidak semakin ketinggalan dengan negara-negara lain adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikannya terlebih dahulu.
Dengan meningkatnya kualitas pendidikan berarti sumber daya manusia yang terlahir akan semakin baik mutunya dan akan mampu membawa bangsa ini bersaing secara sehat dalam segala bidang di dunia internasional.
Dikutip dari  zaifbio.wordpress.com

The most beautiful sights in Bulukumba South Sulawesi Indonesia

Phinisi Boat Building
From the capital Bulukumba, at kilometer 24 more buildings that meet the ship Beru coastal land. In addition it will look too pinisi ships and other traditional boats anchored at the east monsoon. Tanah Beru is a symbol of the earth panrita Bulukumba Lopi. This is where the country that are affecting boat pinisi pacific ocean sailing to Vancouver Canada, Amanagappa sailed to Madagascar, and liver and Damar Sagara merege sailed to Australia and Japan built cherry country. Bonto maritime intelligence community makes the boat is a combination of technical expertise and magical skills.


 
The ability to make the boat a legendary cultural work. It is said that when legendary south sulawesi namely Sawerigading failed in his voyage in which the boat hit a storm and broke out in waters around Bira. Fragments were swept away and stranded in various ports. Body fragments boat stranded at the port and the connection is in full fig stranded at Lemo-Lemo temalinya rope while stranded at Bira Beach. This is what inspired the birth and resurrection of maritime people Bulukumba. Community Ara and Lemo-Lemo, an expert in boat building but they are not skillful sailors instead of Bira experts in shipping but they are not experts in shipbuilding.

Being in this place can be seen Bonto maritime community expertise to make the ship / boat with traditional wood construction and traditional tools as well. Each boat is marked with a traditional ceremony, which is specific. Uniquely each part of the ship laden with philosophy. When in place it will hear the sound of the tools that blend with the swish sound of waves on the beach land Beru. From here you can continue the journey to pleased or other attractions in Bulukumba.



Bira Beach
Cape pleased famous for its white sand beaches are beautiful and fun. The water was clear, good for swimming and sunbathing. Here we can enjoy the sunrise and sunset with a light shining on the white sand nenbersit along tens of kilometers.The beach is already famous pleased to foreign countries, has now been laid out nicely into a tourist area that patutu reliability. Various facilities are available, such as hotels, restaurants, and other means of telecommunication, pleased beach located about 41 km towards the east of the city Bulukumba. with the harbor ferry crossing that connects the mainland with the island of South Sulawesi screen.
 
Tanjung Bira is a white sand beach is quite famous in South Sulawesi. This beach including beach clean, neat, and clear seawater. The beauty and comfort of the beach is well known to the world. Foreign tourists from various countries many who visit this place for a vacation.Pantai Tanjung Bira very beautiful and stunning with white sand as soft as flour. On location, visitors can swim, sunbathing, diving and snorkeling. The visitors also can watch the sunrise and sunset in the same position, and can enjoy the beauty of two islands in front of this beach, which Liukang Island and Goat Island.Tanjung Bira is located in the southernmost tip of South Sulawesi province, precisely in the District Bonto Bahari, Bulukumba.Tanjung Bira is located about 40 km from City Bulu Kumba, or 200 km from Makassar. The journey from Makassar to the City Bulukumba can be reached by using public transportation such as cars Kijang, Panther or Innova at a rate of Rp. 35.000, -. Furthermore, from the City Bulukumba to Tanjung Bira can be reached by car pete-pete (microbus) with rates ranging from Rp. 8,000, - to - Rp. 10.000, -. Total travel time from Makassar to Tanjung Bira about 3 - 3.5 hours.When visitors depart from Hasanuddin airport, went directly to the terminal Malengkeri (Makassar) by using the taxi fare is about Rp. 40.000, -. In this terminal and then take a bus or a direct Bulukumba goal to Tanjung Bira.In the tourist area of ​​Tanjung Bira, public transport operates only until the afternoon. If visitors have to go back to the city of Makassar on that afternoon, there are available car chartered (hired) with a tariff of Rp. 500.000, -.The cost of admission to the location of Cape Coast Bira Rp. 5.000, -.Tanjung Bira Beach tourist area is equipped with various facilities such as restaurants, lodging, villas, bungalows, and hotels with rates starting from USD. 100.000, - to Rp. 600.000, - per day. In this place there are also diving and snorkeling equipment rental rates to USD. 30.000, -. For visitors who completed a swim at the beach, provided the public bathrooms and fresh water to clean the sand and sea water are still stuck in the body. For visitors who want to tour around beaches, bike rentals are available at a rate of Rp. 65.000, -. In coastal areas there are also the ferry port are ready to take visitors who want to travel to the island Selayar submarine.


Kajang Land for Ancestors The Compliance Traditional - Geographically and administratively, is divided into indigenous Kajang Kajang Kajang In and Out. Indigenous Kajang In scattered in several villages, including the village of Tana Toa, Bonto Baji, Malleleng, Pattiroang, Stone Village Nilamung and parts of mines.
Indigenous Regions Kajang In the overall border with the Deaf in the north, with the Limba in the east, with Seppa in the south, and with Doro in the west. While Kajang Outer spread throughout much of Kajang District and several villages in the subdistrict of Bulukumba, including Village Jojolo, Tibona Village, Village and Village Stone Bonto Minasa Lohe.
However, only people living in the area of ​​Kajang In that still cling to traditional fully Ammatoa. They memraktekkan very simple way of life by rejecting all things technology. For them, the things technology can bring negative impact to their lives, because it is destructive to conserve natural resources. Communities are always wearing all black clothing is then referred to as indigenous peoples Ammatoa
Community Ammatoa memraktekkan an indigenous religion called Patuntung. The term comes from tuntungi Patuntung, said in Makassar, which if translated into Indonesian language means "to seek the source of truth" (to inquiri into or to investigate the truth). Patuntung Subjects taught-if people want to get the source of truth, then he must rely on three main pillars, namely respect Turiek Akrakna (God), given Turiek Akrakna land, and ancestors. Trust and respect for Turiek Akrakna is the most fundamental belief in religion Patuntung. Indigenous peoples believe that Turiek Akrakna Kajang is the creator of all things, Supreme Eternal, All-Knowing, the Almighty, and omnipotent.
Turiek Akrakna lowered his commandment to the people in the Kajang bentukpasang (a kind of revelation in the tradition of Abrahamic religions) through the first man named Ammatoa. Literally, plug means "message". However, the message in question is not just any message. Install the entire knowledge and experience on all aspects and the ins and outs associated with the life that ordered orally by their ancestors from generation to generation.
Kajang Land for Ancestors The Compliance Traditional - Geographically and administratively, is divided into indigenous Kajang Kajang Kajang In and Out. Indigenous Kajang In scattered in several villages, including the village of Tana Toa, Bonto Baji, Malleleng, Pattiroang, Stone Village Nilamung and parts of mines.
Indigenous Regions Kajang In the overall border with the Deaf in the north, with the Limba in the east, with Seppa in the south, and with Doro in the west. While Kajang Outer spread throughout much of Kajang District and several villages in the subdistrict of Bulukumba, including Village Jojolo, Tibona Village, Village and Village Stone Bonto Minasa Lohe.

However, only people living in the area of ​​Kajang In that still cling to traditional fully Ammatoa. They memraktekkan very simple way of life by rejecting all things technology. For them, the things technology can bring negative impact to their lives, because it is destructive to conserve natural resources. Communities are always wearing all black clothing is then referred to as indigenous peoples Ammatoa
Community Ammatoa memraktekkan an indigenous religion called Patuntung. The term comes from tuntungi Patuntung, said in Makassar, which if translated into Indonesian language means "to seek the source of truth" (to inquiri into or to investigate the truth). Patuntung Subjects taught-if people want to get the source of truth, then he must rely on three main pillars, namely respect Turiek Akrakna (God), given Turiek Akrakna land, and ancestors. Trust and respect for Turiek Akrakna is the most fundamental belief in religion Patuntung. Indigenous peoples believe that Turiek Akrakna Kajang is the creator of all things, Supreme Eternal, All-Knowing, the Almighty, and omnipotent.
Turiek Akrakna lowered his commandment to the people in the Kajang bentukpasang (a kind of revelation in the tradition of Abrahamic religions) through the first man named Ammatoa. Literally, plug means "message". However, the message in question is not just any message. Install the entire knowledge and experience on all aspects and the ins and outs associated with the life that ordered orally by their ancestors from generation to generation.

Put shall ditatati, obeyed, and executed by indigenous Ammatoa. If people violate the tide, there will be bad things that are not desired. It is mentioned in a pair that read "Punna suruki, bebbeki. Punna nilingkai pesokki "(Meaning: If we squat, hair fall, and not grow anymore. Kalu bypassed us paralyzed).

In order for the messages being sent down to earth to His complied with and implemented by humans, Turiek Akrakna ordered Ammatoa to preserve, disseminate, and preserve these pairs. Kajang Ammatoa function in society is as a mediator, parties who mediate between Turiek Akrakna with humans. From the myths that developed in the community Kajang, Ammatoa is the first man who brought down by Turiek Akrakna to the world. Kajang community believes that the first place Ammatoa lowered into the earth is the area that is now a place of residence. Kajang tribe called the land where they live today as Tanatoa, "the oldest land", land inherited by their ancestors. They believe, perhaps on a day in the process of creating the first man on earth, come down from heaven To Manurung. The descent To Manurung Akrakna Turek was following orders or the All-Originator. Syahdan, To Manurung down to earth with a bird riding Kajang which became the forerunners of human beings. Currently, keturunanya has spread to meet the earth's surface. However, among them there is one group which he loved, namely people from Tanatoa Kajang. For people Kajang, beliefs about this Manurung To be accepted as a reality. In the land where To Manurung landed, they founded a village called Tanatoa or soil oldest first place there are human beings. Therefore, they believe To Manurung as Ammatoa (Kajang Interest supreme leader) of the first and follow all the teachings he brought. Today, these teachings to guide them in everyday life, and bird names Kajang then used as the name of their community


Put shall ditatati, obeyed, and executed by indigenous Ammatoa. If people violate the tide, there will be bad things that are not desired. It is mentioned in a pair that read "Punna suruki, bebbeki. Punna nilingkai pesokki "(Meaning: If we squat, hair fall, and not grow anymore. Kalu bypassed us paralyzed).

In order for the messages being sent down to earth to His complied with and implemented by humans, Turiek Akrakna ordered Ammatoa to preserve, disseminate, and preserve these pairs. Kajang Ammatoa function in society is as a mediator, parties who mediate between Turiek Akrakna with humans. From the myths that developed in the community Kajang, Ammatoa is the first man who brought down by Turiek Akrakna to the world. Kajang community believes that the first place Ammatoa lowered into the earth is the area that is now a place of residence. Kajang tribe called the land where they live today as Tanatoa, "the oldest land", land inherited by their ancestors. They believe, perhaps on a day in the process of creating the first man on earth, come down from heaven To Manurung. The descent To Manurung Akrakna Turek was following orders or the All-Originator. Syahdan, To Manurung down to earth with a bird riding Kajang which became the forerunners of human beings. Currently, keturunanya has spread to meet the earth's surface. However, among them there is one group which he loved, namely people from Tanatoa Kajang. For people Kajang, beliefs about this Manurung To be accepted as a reality. In the land where To Manurung landed, they founded a village called Tanatoa or soil oldest first place there are human beings. Therefore, they believe To Manurung as Ammatoa (Kajang Interest supreme leader) of the first and follow all the teachings he brought. Today, these teachings to guide them in everyday life, and bird names Kajang then used as the name of their community

Reference:
http://bulukumbatourism.com

Contoh Laporan Pertanggungjawaban (LPJ)

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
KETUA UMUM HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRONIKA (HIMANIKA) FT UNM
PERIODE 2010-2011 BULAN JULI 2010 S/D FEBRUARI 2011
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum Wr. Wb
A. Muqaddimah
Segala puji bagi Allah SWT yang selalu memberikan hidayah, taufiq dan nikmat-Nya kepada kita sekalian sehingga pada detik ini kita masih bisa merasakan indahnya hidup. Dan alhamdulillah atas kebesaran-Nya pula pada hari ini, sampailah kepengurusan Himpunan Mahasiswa Elektronika (HIMANIKA) FT UNM dihadapkan dengan sebuah sidang Pleno dengan  mempertanggungjawabkan tentang segala kerja dan kinerja selama lebih dari 1 semester atau delapan bulan. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW, sebagai sang revolusioner sejati yang telah membawa manusia dari zaman kebiadaban menuju zaman yang beradab..

Saudara-saudara peserta sidang yang saya hormati, laporan pertanggungjawaban selama kepengurusan merupakan hal yang penting untuk dilaksanakan, hal ini dipandang penting adalah untuk dapat diketahui dengan terperinci atas segala kegiatan, baik yang telah dilaksanakan maupun yang belum terlaksana. Disamping itu pelaporan pertanggungjawaban ini juga dipandang penting untuk kemudian dapat dilakukan evaluasi atas segala kegiatan yang telah dilakukan demi kedepan yang lebih baik lagi. Sebagai bentuk pertanggungjawaban kami selaku ketua umum himpunan mahasiswa Elektronika (HIMANIKA) FT UNM akan menguraikan secara umum atas segala kinerja yang telah kami laksanakan selama kepengurusan. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kepengurussan kedepan.



Sidang Pleno yang berbahagia,

Setiap detik kian berubah menjadi menit, setiap menit berjalan menjadi jam, setiap jam melaju menjadi hari, minggu menjadi bulan dan tahun, dan waktu itulah yang telah kita lewatkan bersama dalam sebuah keluarga yang teramat kita cintai yakni Himpunan Mahasiswa Elektronika. Tidak terasa segala pengalaman dan pelajaran yang mengiringi putaran waktu, telah membawa kita pada pertengahan dari sebuah periode kepemimpinan dan tibalah pula pada waktunya kami atas nama pengurus Himpunan Mahasiswa Elektronika melaporkan segala bentuk kerja dan kinerja selama satu smester ini. Untuk mempermudah dalam menelaah laporan pertanggungjawaban ini, maka kami susun dengan susunan sebagai berikut :

a. Muqaddimah
b. Kondisi Objektif
·        Kondisi Internal
·        Kondisi Eksternal
c. Kondisi Realitas
d. Program Kerja
e. Realisasi Program Kerja
f. Evaluasi
g. Proyeksi
h. Khatimah
B. Kondisi Objektif
1. Kondisi Internal
Kejenuhan, kurang koordinasi dan komunikasi adalah sesuatu yang lumrah dan sangat-sangat familiar yang hinggap dalam sebuah organisasi, dan hal itu pula terkadang menjadi permasalahan yang kami hadapi selama kepengurusan ini. Stagnasi perkembangan kampuspun secara internal sangat berpengaruh pada perkembangan Himpunan Mahasiswa Elektronika. Namun masih ada hal yang patut di Syukuri bahwasanya kondisi Ukhuwah/Persaudaraan dilingkup komisariat ini begitu kental, sehingga setidak-tidaknya ada sebuah modal yang cukup berharga dalam rangka pengembangan HIMANIKA. Karena kebersamaan merupakan sebuah kunci untuk suatu perubahan.

Saudara-saudara peserta sidang yang mulia

Dalam perjalanannya, dalam tubuh HIMANIKA ini telah terjadi resuffle kepengurusan satu kali (Sidang Istimewa 15 Februari 2011 dan SK Kepengurusan akan dibuat setelah Pleno) karena ada beberapa pengurus yang tidak aktif, mengundurkan diri, dan lain sebagainya. Tetapi hal itu tidak menjadi alasan buat kami untuk berhenti berjuang. Selama satu semester ini, Alhamdulillah kepengurusan Himpunan Mahasiswa Elektronika (HIMANIKA) FT UNM dipandang mampu melanjutkan perjuangannya dengan lancar, artinya tidak ada persoalan yang dipandang berat sehingga menggangu perjalanannya kepengurusan. Pengurus HIMANIKA ini semuanya berjumlah 33 orang. Dalam perjalanannya dari 33 orang tersebut memang tidak semuanya aktif, namun alhamdulillah pengurus yang memiliki peran penting dalam kepengurusan semuanya aktif. Hal ini memang sudah menjadi sebuah kewajaran bahwa dalam suatu organisasi setiap individu terbagi menjadi 3 jenis yaitu Upward Mobile yaitu The organization man atau orang yang bekerja keras untuk mencapai tujuan organisasi Ambivalent yakni orang yang kadang-kadang rajin kadang-kadang malas Indifferent yaitu orang yang tidak/kurang peduli terhadap organisasi. Hal ini menunjukan bahwa dalam sebuah kepngurusan organisasi dalam tubuh organisasi kadang tidak semua personilnya bisa aktif. Oleh karena itu semoga kedepan kawan-kawan yang mengembann amanah untuk menjadi pengurus agar lebih aktif lagi demi kemajuan organisasi.

2. Kondisi Ekternal
Berbicara tentang kondisi ekternal organisasi Himpunan mahasiswa Elektronika tentunya tidak terlepas dari dinamika kehidupan kampus, organisasi intra kampus dan gerakan kawan-kawan organisasi kemahasiswaan ekstra kampus serta kondisi masyarakat pada umumnya.
Kondisi kampus pada akhir-akhir ini sedang diramaikan dengan terbelenggunya gerakan Lembaga Kemahasiswaan akibat “intervensi “ Birokrat, yang berakibat animo berlembaga mahasiswa mulai surut. Sementara kondisi organsiasi intra kampus, pada saat ini adalah saat dimana kawan-kawan di organisasi intra kampus sedang sibuk dengan urusannya masing-masing, sehingga konsolidasi kadang diabaikan.






C. Kondisi Realitas
Menurunnya semangat berlembaga terkhusus kepada pengurus HIMANIKA itu sendiri, menjadi tantangan tersendiri bagi kami yang mengakibatkan sulitnya menemukan kader-kader yang berkarakter dan berjiwa militansi, selain itu kurangnya kepercayaan masyarakat Elektronika terhadap lembaga ini dapat dilihat dengan munculnya berbagai komunitas di dalam kampus yang sebagian besar menganggap sebagai organisasi “tandingan”, meski telah diupayakan dengan pendekatan persuasive.

D. Program kerja
Tidak banyak program kerja yang diamanahkan kepada saya selaku ketua umum Himpunan Mahasiswa Elektronika yakni “meningkatkan kemampuan masyarakat Elektronika dalam skill, yang cardas, dan berwawasan luas dengan kesadaran berlembaga “ yang selanjutnya dijabarkan dalam program kerja tiap bidang, sehingga kawan-kawan HIMANIKA bisa terlibat didalamnya. Namun harus kami akui dan sadari meski tidak begitu banyak program kerja yang diamahkan, sangat begitu sulit untuk merealisasikannya. Oleh karena itu mohon maaf kami kepada kawan-kawan pengurus yang telah diresuffle karena belum bisa merealisasikan semua program kerja yang telah direkomendasikan kepada kami.


E. Realisasi Program Kerja
Dalam perjalanannya yang singkat ini kami selaku ketua umum beserta ketua bidang pendidikan dan latihan telah melakukan Pengkaderan ”Basic Trainnig” beserta kajian dan follow up nya, sebagai upaya penjaringan kader yang berwawasan luas dan berkarakter militan, Pada bidang bakat dan minat telah melakukan seminar IT untuk menambah skill dan pengetahuan, pengurus pada khususnya dan masysrakat pada umumnya. Sedangkan bidang Humas dan Advokasi juga tidak tinggal diam, telah melakukan dialog Akademik dengan Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika, dan sebentar lagi akan melaksanakan bakti sosial.

Hal-hal yang belum disebutkan diatas selanjutnya akan dibahas dalam program kerja masing-masing bidang. Dalam hal ini kami menyadari betul bahwa kinerja kami khususnya selaku ketua umum masih sangat kurang terutama dalam melakukan proses supervisi dan pengawalan terhadap program kerja organisasi. Kami juga menyadari adanya beberapa program kerja yang belum terealisasi sampai saat ini. Dan kami menyadari pula bahwa hal ini adalah suatu kekurangan yang suatu hari harus diperbaiki.

E. Evaluasi dan Proyeksi
Dari uraian singkat diatas, maka kemudian perlu untuk dilakukan adanya evaluasi dan proyeksi untuk perbaikan kedepan. Dalam hal ini, Ada banyak hal yang dipandang merupakan kekurangan dalam kepengurusan kami ini, di antaranya :
1.      Koordinasi dan komunikasi diantara pengurus dan kader HIMANIKA yang masih kurang sehingga dalam perjalannya tubuh organisasi ini dipandang agak rapuh.
2.      Kurangnya peranan didalam tataran ekternal, baik yang berhubungan dengan masyarakat sekitar maupun dengan organisasi-organisasi non-HIMANIKA  disamping itu pula masih banyak kekurangan-kekurangan yang lain yang sepatutnya jadi koreksi bersama.


Dari semua keadaan ini banyak sekali yang perlu segera dibenahi demi kemajuan HIMANIKA kedepan, yakni:

1.      Kondisi Kepengurusan, Untuk kepengurusan yang akan datang hendaknya perlu mempertimbangkan kualitas dan dan pengalaman seseorang disaat dimasukan kedalam kepengurusan
2.      Penguatan karakter intelektual pada diri kader, Perlu adanya kegiatan yang lebih berkualitas lagi tentunya, yang lebih bisa memicu Ghirah perjuangan kader serta mampu menguatkan kembali budaya intelektual dikalangan kader HIMANIKA sehingga ruh yang telah dibangun sejak Basic Training tidak semakin memudar
3.      Perlu adanya intensitas koordinasi dan komunikasi disemua lini organisasi
4.      Memberikan kontribusi dan peranan yang lebih besar kepada dunia eksternal

G. PENUTUP

Demikian laporan pertanggungjawaban ini kami buat dengan apa adanya. Sesungguhnya pertanggungjawaban bukan hanya di atas kertas, karena kami menyadari betul bahwa dalam mengemban amanah kepengurusan selama satu semester, dalam kinerjanya begitu banyak meninggalkan kekurangan, oleh karena itu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya khususnya kepada pengurus Himpunan Mahasiswa Elektronika dan umumnya kepada kawan-kawan Elektronika. Dan tak lupa pula kami sampaikan ucapan terimakasih yang sebesarr-besarnya kepada pengurus khususnya yang telah bekerjasama dalam menyukseskan setiap agenda organisasi dan kepada kawan-kawan kader HIMANIKA kami sampaikan pula terimakasih banyak atas segala bantuannya. Juga tak lupa pula kami sampaikan juga ucapan terimakasih kami kepada pihak yang terkait, yang telah membantu kami dalam merealisasikan program kerja HIMANIKA selama satu semester. lebih
Semoga segala tetesan keringat yang yang senantiasa menghiasai dalam detik-detik perjuangan ini dinilai ibadah dimata Yang Maha Kuasa dan bermanfaat bagi Ummat. Dan semoga melalui forum ini akan lahir sebuah rumusan cerdas guna kemajuan Himpunan Mahasiswa ke depan.

Billahitaufiq Wal Hidayah
Wassalamualaikum Wr. Wb 

Makassar, 06 Maret 2011 
PENGURUS
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRONIKA



MUHAMMAD AKSAR
Ketua Umum

Contoh Proposal Seminar IT

Team Of Refrence
SEMINAR Informasi dan Teknologi

 I. ARAS WACANA

Dalam perkembangan global saat ini, sudah banyak fenomena-fenomena yang terjadi, begitupun dengan Indonesia yang dimana semua permasalahan makin kompleks. Terutama dalam hal sains dan teknologi. Seperti kita ketahui bahwa dengan masuknya era globalisasi yang dimana kita dituntut untuk mengadakan penguatan di semua begitupula dalam bidang sains dan teknologi. Di tengah era pasar bebas yang cenderung menciptakan kompetisi yang ketat antar individu yang mendorong paindividu untuk memiliki skill yang menunjang dalam penciptaan lapangan pekerjaan, dibutuhkan kemampuan untuk bisa menguasai teknologi yang semakin hari semakin berkembang dan semakin canggih.
Oleh karena itu, salah satu upaya yang dilakukan untuk memanfaatkan perkembangan teknologi sacara optimal adalah dengan diselenggarakannya seminar Informasi dan Teknologi yang tentunya sangat dibutuhkan. Selain itu kita dapat membekali diri dengan keterampilan dalam bidang internet, yaitu dunia yang penuh dengan informasi. Tentunya tidak hanya sekedar dapat mencari informasi untuk penunjang pendidikan saja, tetapi juga dengan internet kita bisa menghasilkan uang dan berbagai peluang kerja. Dunia kerja mayoritas membutuhkan orang-orang yang cerdas, memiliki kemampuan dalam bidang ilmu dan teknologi juga bahasa Inggris. Bahkan dalam dunia pendidikan pun teknologi sangat berperan penting dalam membantu penyelesaian tugas dan komunikasi dengan guru/dosen melalui milis. Melalui adanya seminar Informasi dan Teknologi ini nantinya kita akan mempunyai bekal dalam menghadapi dunia kerja terutama bekal tentang teknologi. Selain itu juga dapat membantu kesulitan-kesulitan mahasiswa dalam pengoperasian milis dan segala sesuatu yang berhubungan dengan Informasi dan Teknologi dalam upaya untuk menambah kemampuan.
             Mencermati kondisi sosial masyrakat dewasa ini, kita tentunya tidak akan terlepas dari fenomena kehidupan yang disebut modernitas. Seperti yang telah digambarkan diatas bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi dasar dari kondisi tersebut. Perkembangan Informasi dan Telekomunikasi sangat membawa pengaruh yang cukup signifikan terhadap pola tatanan kehidupan masyrakat yang sangat baik bersifat konsumeristik.
II. LANDASAN YURIDIS
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang bersifat formal dibawah institusi yang sah. Oleh karena itu sebagai legalitas kegiatan landasan yang digunakan adalah sebagai berikut :
1.      Tri Dharma Perguruan Tinggi
2.      Pola pembinaan dan pengembangan mahasiswa.
3.      Undang – Undang no. 2 tahun 1992 tentang Sistem Pendidikan Tinggi.
4.      Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi.
5.      Program kerja pengurus Himpunan Mahasiswa Elektronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar.

III. TUJUAN KEGIATAN
Tujuan diselenggarakan Seminar Informasi dan Teknologi ini adalah untuk:
1.      Salah satu upaya untuk mensukseskan program kerja Himpunan Mahasiswa Elektronika
2.      Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang handal di bidang Informasi dan Teknologi
3.      Mendorong minat masyarakat untuk lebih mendalami Informasi dan Teknologi yang semakin vital
4.      Mahasiswa dapat mengoptimalkan fungsi Teknologi terutama Internet dan dapat mengaplikasikannya

IV. NAMA DAN TEMA KEGIATAN
Kegiatan ini bernama Seminar Informasi dan Teknologi dengan tema Tantangan Penerapan IT Dalam Pendidikan Masa Depan"

V. PESERTA
Peserta kegiatan Seminar Informasi dan Teknologi adalah Pelajar/Mahasiswa, guru/dosen dan Masyarakat umum yang dibatasi jumlahnya sebanyak 100 peserta dan ditambah panitia dan pengurus Himpunan Mahasiswa Elektronika FT UNM.

VI. TEMPAT DAN WAKTU KEGIATAN
Kegiatan seminar Ilmu dan Teknologi ini dilaksanakan pada
·         Hari / Tanggal : Sabtu, 10 Januari 2010
·         Waktu : 09.00 – 16.00
·         Tempat : Gedung Amannagappa Universitas Negeri Makassar

VII. BENTUK KEGIATAN
Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk seminar, yang terdiri dari tiga materi:
1.      Materi I yaitu Pemanfaatan IT sehingga bisa menunjang pendidikan. Materi ini menjelaskan tentang IT yang bisa menunjang kelancaran pendidikan.
2.      Materi II yaitu Bagaimana berbisnis lewat internet. Materi ini menjelaskan tentang bagaimana cara berbisnis yang dapat menghasilkan uang melalui internet.
3.      Materi III yaitu Pemanfaatan IT sehingga bisa menunjang dunia kerja. Materi ini menjelaskan tentang bagaimana memanfaatkan IT sehingga dapat menunjang kinerja kita dalam dunia kerja.

VIII. SUSUNAN PANITIA
Susunan panitia pelaksana kegiatan kegiatan seminar Informasi dan Teknologi sebagaimana terlampir dalam lampiran I.

IX. ANGGARAN DANA
Anggaran penggunaan dana untuk Seminar Informasi dan Tekologi sebagaimana terlampir dalam lampiran II.
X. SUSUNAN ACARA
Susunan acara kegiatan Seminar Ilmu dan Teknologi sebagaimana terlampir dalam lampiran III.

XI. PENUTUP
Atas nama Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Elektronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar, kami selaku panitia mengharapkan dukungan moril maupun materiil untuk kesuksesan kegiatan Seminar Informsi dan Teknologi ini. Hal-hal yang belum tercantum dalam proposal ini akan diatur kemudian. Semoga kegiatan ini terselenggara sesuai dengan harapan dan keinginan kita dan Allah SWT berkenan meridhoi kita, Amin.