BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Pembicaraan tentang
filsafat Islam tidak bisa terlepas dari pembicaraan filosofi secara umum.
Berpikir filosof merupakan hasil usaha manusia yang berkesinambungan diseluruh
jagad raya ini. Akan tetapi, berpikir filsafat dalam arti berpikir bebas dan
mendalam atau radikal yang tidak di pengaruhi oleh dogmatis dan tradisi
disponsor oleh filosof-filosof Yunani.[1]
Filosof muncul pertama
kali di Yunani kira-kira abad ke 7 SM. Filsafat muncul ketika orang-orang mulai
berpikir dan berdiskusi tentang keadaan alam, dunia, dan lingkungan disekitar
mereka. Orang yang pertama kali mengunakan akal secara serius adalah orang
Yunani yang bernama Thales (624-546 SM), dia disebut dengan bapak filosof.
Banyak pendapat yang
mengemukakan bahwa filsafat lahir dari Yunani, namun ada juga yang mengatakan
bahwa filsafat dimulai dari Islam. Ada lagi yang berpendapat tentang asal
mula filsafat, merupakan gabungan dari keduannya. Filsafat Islam tidak dapat
dipisahkan dari filsafat Yunanai sebagai awal munculnya sejarah berkembangnya
filsafat.
Tokoh filsafat Islam
maupun filsafat Barat memiliki peran besar dalam mempengearuhi peradaban dan
perkembangan ilmu pengetahuan berikutnya. Maka perlu untuk mempelajari filsafat
Islam dan Barat serta membandingkannya.[2]
B. Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
pengertian filsafat, filsafat Islam, dan filsafat Barat?
2. Bagaimana
perbandingan filsafat Islam dan filsafat Barat?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Filsafat merupakan kata
majemuk yang berasal dari Yunani, yaitu philosophia dan philoshopos,
berarti cinta, sedangkan sophia atau sophos, berarti pengetahuan
atau kebijaksanaan. Jadi secara sederhana filsafat adalah cinta pada
pengetahuan atau kebijaksanaan. Berpikir filsafat mengandung ciri rasional,
sistematis, universal, menyeluruh serta mendasar atau radikal dalam mencari
hakikat sesuatu.
Filsafat Islam merupaka
perkembangan pemikiran umat Islam dalam masalah ketuhanan, kenabian, manusia
dan alam semesta yang disinari ajaran Islam. Menurut Ibrahim Madkur, filsafat
Islam adalah pemikiran yang lahir dalam dunia Islam untuk menjawab tantangan
zaman, yang meliputi Allah dan alam semesta, wahyu dan akal, serta agama dan
filsafat.[3] Ciri-ciri
filsafat Islam meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Ajarannya
berasal adari nabi Muhammad SAW.
2. Pemikirannya
bersifat teosentris yaitu melihat manusia sebagai wujud yang memiliki ruh dan
fisik.
3. Kebenarannya
mutlak serta terdapatnya kesempurnaan.
Sedangkan filsafat
Barat adalah filsafat yang berkembang dari tradisi filsafat orang Yunani
kuno, ilmu yang biasa dipelajari oleh orang-orang Eropa dan jajahannya. Ciri-ciri
filsafat Barat meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Berasal
dari Yunani dan Romawi.
2. Bersifat
humanistik (melihat manusia sebagai sosok yang manusiawi dan sebagai wujud yang
memiliki rasio).
3. Karena
bersifat humanistik maka kebenarannya bersifat nisbi.
4. Karena
bersifat nisbi, maka penerapan dalam masyarakat susah dilakukan.
B. Perbandingan
Filsafat Islam dan Filsafat Barat
Banyak pendapat yang
mengemukakan bahwa filsafat lahir dari Yunani, namun ada juga yang mengatakan
bahwa filsafat dimulai dari Islam. Ada lagi yang berpendapat tentang asal mula
filsafat, merupakan gabungan dari keduannya.
Filsafat Barat
merupakan hasil pemikiran radikal oleh para filsuf Barat sejak abad pertengahan
hingga abad modern. Sedangkan filsafat Islam adalah berpikir bebas,
radikal dan berada pada taraf makna yang mempunyai sifat, corak, dan
karakter yang menyelamatkan dan kedamaian hati.
Perjalanan filsafat
Barat dimulai dari masa Yunani kuno, yang terfokus pada pemikiran asal kejadian
alam secara rasional, segala sesuatu atas dasar logika. Kemudian masa abad
pertengahan filsafat berubah arah menjadi bersifat teosentrik, yaitu segala
kebenaran ukuran ketaatan pada gereja, maka filsufnya banyak berasal dari
kalangan pendeta.
Pada perjalanan
berikutnya para pendeta yang dogmatis itu ditinggalkan para ilmuwan yang
kemudian beralih pada pemikiran yang bercorak bebas, radikal, dan rasional yang
relistis serta menekankan pada pengalaman dalam memperoleh pengetahuan.
Filsafat Islam
merupakan segala bentuk pemikiran muslim yang mendalam secara teoritis maupun
empiris, bersifat universal yang berlandaskan wahyu. Filsafat Islam merupakan
pengembangna dari filsafat Plato dan Aristoteles yang dilandasi dengan ajaran
Islam dan memadukan antara filsafat dan agama, serta bercirikan religius.
Filsafat ini menggunakan akal dalam menggali dan mengembangkan ilmu pengetahuan
secara mendalam selama tidak bertentangan dengan kitab suci dan sunnah Rasul.
Dalam tradisi filsafat
Barat, dikenal adanya pembidangan dalam filsafat yang menyangkut tema tertentu,
pembidangan ini menyangkut hal-hal yang besifat khusus dari sebuah
filsafat antara lain:
1. Metafisika
Bagian dari filsafat
Barat yang mengkaji hakikat segala yang ada, dan keberadaan (eksistensi) secara
umum yang dikaji dalam ontologi. Serta hakikat manusia dan alam dibahas dalam
kosmologi.
2. Epistimologi
Bagian dari filsafat
Barat yang mengkaji tentang hakikat manusia dan wilayah pengetahuan, seperti
batas, sumber, serta kebenaran suatu pengetahuan.
3. Aksiologi
Bagian dari filsafat
Barat yang membahas nilai dan norma yang berlaku pada kehidupan manusia, dari
sini lahir dua filsafat yang membahas aspek kualitas hidup manusia yaitu etika
dan estetika.
4. Etika
(filsafat moral)
Bagian dari filsafat
Barat yang membahas bagaimana seharusnya manusia bertindak dan
mempertanyakan kebenaran dari dasar tindakan itu dapat diketahui.
5. Estetika
Bagian dari filsafat
Barat yang membahas mengenai keindahan dan implikasinya pada kehidupan sehingga
muncul berbagai macam teori mengenai kesenian dari berbagai macam hasil budaya.
Sedangkan karakteristik
Islam secara sederhana dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Filsafat
Islam membahas masalah yang sudah pernah dibahas oleh para filsuf Yunani,
seperti ketuhanan, alam, dan roh. Akan tetapi cara penyelesaiannya berbeda.
Para filosof Islam mengembangkan dan menambahkan hasil pemikirannya
sehingga jadi lebih sempurna dan disempurnakan lagi oleh generasi sesudahnya.
2. Filsafat
Islam membahas tentang masalah yang belum dibahas filsafat sebelumnya, seperti
filsafat kenabian.
3. Dalam
filsafat Islam terdapat pemaduan antara agama dan filsafat , akidah dan hikmah,
serta antara wahyu dan akal.
4. Filosof
muslim dalam pemikirannya bersandar kepada Tuhan, meskipun rasio digunakan
secara bebas dan radikal namun masih terkendali oleh wahyu yang merupakan
pangkal dari agama Islam.
5. Filosof
muslim boleh menggunakan akal untuk mengembangkan buah pikiran dalam menggali
ilmu pengetahuan apa saja secara mendalam selama tidak bertentangan dengan
Alquran.
Dalam keadaan seperti
di atas timbul dan berkembangnya filsafat Islam di bawah naungan kegamaan yang
tidak kurang teliti dan kecermatannya dalam menyelesaikan masalah bila
dibandingkan dengan filsafat lain.[5] Adapun
perbedaan dan persamaan filsafat Islam dengan filsafat lain meliputi:
1. Persamaan
a. Dilihat
dari sisi materi yang dibicarakan filsafat Islam diantaranya sama dengan
meteri yang dibicarakan dengan filsafat Yunani.
b. Filsafat
Islam membahas masalah yang sudah dibahas filasafat Yunani dan lainnya, seperti
ketuhanan, alam, dan roh.
2. Perbedaan
a. Dalam
masalah ketuhanan, filsafat Islam tidak hanya membahas adanya Tuhan, tetapi
berkaitan dengan sifat-sifat dan keesaan-Nya, serta qadha dan qadhar yang tidak
ada dalam filsafat Yunani.
b. Para
filsuf Islam menggunaka Alquran dan hadits sebagai landasan berpikir, sedangkan
filsuf Barat menggunakn rasio atau akal.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di
atas, kita telah dapat membuktikan keluasan dan kedalaman pemikiran filsafat
Islam. Sebagaimana filsafat lain, filsafat Islam memiliki kedudukan yag amat
penting dalam dunia pemikiran filsafat. Filsafat Islam merupakan segala bentuk
pemikiran muslim yang mendalam secara teoritis maupun empiris, bersifat
universal yang berlandaskan wahyu. Sedangkan Sedangkan filsafat Barat adalah
filsafat yang berkembang dari tradisi filsafat orang Yunani kuno, ilmu
yang biasa dipelajari oleh orang-orang Eropa dan jajahannya.
Perbandingan antara
filsafat Islam dan Barat dapat dilihat dari sisi materi yang dibahas dalam
masing-masing filsafat tersebut. Dari sisi materi, filsafat Islam memiliki
materi yang sama dengan materi-materi yang dibicararakan dalam filsafat Yunani.
Akan tetapi filsafat Islam memiliki cara penyelesaian yang berbeda dalam
membahas materi-materi tersebut.
B. Saran
Demikian yang dapat
kami sajikan dalam makalah ini. Mungkin masih banyak kekurangan yang perlu
dibenahi. Kami membuka lebar pintu kritik dan saran bagi yang berkenan, untuk
pembenahan makalah ini. Sehingga kesalahan yang ada dapat dibenahi, serta
menjadi pelajaran untuk pembuatan makalah yang lebih sempurna lagi.
Kesalahan dalam belajar
adalah sesuatu yang wajar dan maklum. Tetapi perlu adanya perbaikan sehingga
kesalahan yang sama tidak terulang lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penulis, umumnya bagi semua yang berkenan menelaah tulisan kami
ini. Sekian, terima kasih.
[1] Sirajudin
Zar, Filosof Islam:Filosof dan Filsafatnya , ( Jakarta:PT Raja Grafindo
Persada,2004).hlm1.
[2] Pais
News Nusantar, http:// paisnews.blogspot.com/2009/01/ Perbandingan
Filsafat Barat dan Islam.html, diaskes pada: 4 April 2010, pukul 19.30
[3] Sirajudin
Zar, Filosof Islam:Filosof dan Filsafatnya , ( Jakarta:PT Raja Grafindo
Persada,2004).hlm.4
0 komentar
Post a Comment